Bergelantungan di Hutan Pinus Imogiri | Foto AIJ
Asmarainjogja.id – Hutan Pinus Imogiri memang selalu asyik untuk menghabiskan waktu liburan bersama para sahabat. Selain menyenangkan bermain bersama si kawan-kawan, di Hutan Pinus kebanggaan Yogyakarta ini kita bisa melakukan banyak hal yang sangat seru.
Sepertinya saya sudah tidak mungkin lagi bilang serunya foto-foto di sana. Karena hampir rata-rata pengunjung yang datang ke sana memang hunting foto, atau sekadar ber-selfy bahagia.
Baca juga: Kombinasi Sunrise dan Lautan Kabut di Kebun Buah Mangunan
Nah, kalau kalian ke hutan pinus, harus ada salah satu yang mengalah jadi tukang foto. Itu kalau kalian nggak bawa kamera go pro atau tongsis. Atau juga mohon-mohon sama pengunjung lain untuk mengambilkan foto kalian. Memang sedikit merepotkan orang lain sih. Dan sebenarnya bisa juga pakai timer kamera kalian, tapi ya begitu, tentunya foto kalian takut jelek.
Di antara kalian harus ada yang mengalah jadi tukang foto | Foto AIJ
Sekarang ini, kalau nggak eksis itu nggak keren banget. Itu filosofis anak kekinian. Kalau di antara kalian nggak suka begitu, malah bagus.
Batang-batang pohon pinus di sana menjulang tinggi, dedaunannya begitu rimbun, udaranya begitu sejuk dan segar. Hutan buatan yang bebas dari sampah membuat nyaman pemandangan yang memang cantik itu. Nah, di antara batang-batang pohon pinus, menjuntai hammock berwarna-warni.
Baca juga: Lihat Matahari Tenggelam dengan Cara Sempurna di Bukit Paralayang
Dulu, beberapa bulan yang lalu waktu saya berkunjung ke sana gratis bergelantungan di atas hammock. Namun sekarang pengunjung yang ingin merasakan bersantai di atas hammock di bawah pepohonan cemara dikenakan tarif Rp 10.000 per hammock.
Bermetamorfosis Jadi Kepompong | Foto AIJ
Itu kalau satu buah, namun kalau langsung sewa banyak harganya Rp 20.000 dapat 8 hammock. Weisss…. pasti seru ya kan jadi “kepompong” di Hutan Pinus Imogiri. Dan lebih kerennya lagi, kamu bisa sepuasnya berjuntai ria jadi kepompong, hahhaa.
Kamu bisa tinggal pilih warna hammock yang kamu suka, contraskan juga dengan warna baju kamu. Biar kelihatan lebih oke kalau difoto. Ini saya tahu karena salah satu teman kami yang pakai baju merah ngotot ingin sekali cari hammock yang berwarna kuning. Ya, sukur saja ada, kalau nggak? Bisa merajuk si kawan.
Kalau ini paket super hemat, tapi awas abang tukang hammocknya perhatiin terus tuh | Foto AIJ
Terus apa lagi sih kegiatan lain di Hutan Pinus yang seru dilakukan?
Kalau jadi kepompong sudah, kayaknya kamu meski jadi tarzan dulu deh di sana. Eitsss… bukan tarzan beneran lho yang auwooo… auwooo… kamu cuma bisa merasakan bagaimana enaknya bermain di rumah pohon. Ya, kayak rumah tarzan begitulah… nggak mirip-mirip amat sih. Kalau mirip nanti bakal datang dong gorila ke sana.
Baca juga: Embung Nglanggeran, Wadah Air Raksasa di Atas Bukit
Nah, di rumah pohon itu sangat bagus untuk berfoto. Mungkin untuk foto pernikahan. Yahh… masa iya untuk pernikahan doang? Terus bagaimana dong bagi yang belum laku? Tenang… tenang jangan berkecil hati, apalagi merajuk mau minta pulang. Kan kamu juga bisa lho foto bareng sama sahabat terbaik kamu. Nggak meski deh harus sama lawan jenis… jangan nampak kali dong “ngarepnya”, santai!
Para ladies di rumah pohon Hutan Pinus Imogiri | Foto AIJ
Dan bagi kamu nih ya, yang doyan banget sama makan… makan apaaa saja. Di sana pasti deh selera makan kamu bertambah. Jadi bawa bekal makanan dari luar, bila berlu bontot, santap bersama sahabat kamu di sana. Wuihhh… dijamin ueennak banget jadinya. Ya, walaupun lauk dan sayur kamu terasi, sambal teri, sama kangkung.
Oh iya… saya serius lho menulis ini, nggak main-main!
Baca juga: Foto Cantik di Gunung Api Purba Nglanggeran
Hutan Pinus Imogori ini juga salah satu tempat wisata yang gratis dan serba murah di sana. Jadi jangan khawatir dompet kamu menipis di wisata yang satu ini. Menuju ke sana juga gampang, dari ring road selatan, ambil jalan ke Imogiri (bisa Jl. Imogiri timur maupun barat). Nanti kalau sudah mentok (buntu) belok kiri, ikuti terus sampai ada plang tanda menuju ke Hutan Imogiri. [Asmara Dewo]