
Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni | Foto sourc Rmol
Asmarainjogja.id – Majunya Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana ke Pilkada DKI Jakarta 2017, cukup menjadi perbincangan hangat oleh berbagai kalangan. Bahkan juga menganggap enteng pasangan ini. Namun ada tujuh alasan yang bisa memenangkan Agus-Syviana.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Caniago menguraikan.
“Pertama, kalau kita telaah dan cermati secara mendalam, Agus bukan calon ayam sayur,” kata pengamat yang akrab disapa Ipang itu. Seperti yang dilansir dari Rmol.
Baca juga: Elektabilitas Agus-Sylviana Akan Terus Naik, Kaum Muda dan Perempuan Menyukainya
Baik Ahok-Djarot, maupun Anies-Sandi Uno, menurutnya bukan menghadapi sosok Agus, namun justru langsung dengan SBY. Seorang presiden dua priode, ia akan turun langsung mendampingi Agus.
“Kita tahu SBY ahli strategi sekaligus guru politik Agus di lapangan,” jelasnya.
Kedua, lanjut Ipang lagi, Agus lulusan militer terbaik, inteligensinya menonjol, menyelesaikan studi di Hardvard. Idola baru pemilih kritis dan role model kekinian. Dia juga yakin, Agus akanmendapat dukungan dari TNI dan pensiuanan.
Sedangkan Sylviana, kata Ipang, jam terbangnya di birokrasi tak perlu diragukan. Sylviana adalah birokrat Betawi yang paling mengakar (grassot) saat ini. Bahkan melebihi Wali Kota Jakarta Pusat, Saifullah.
Baca juga: Habil Marati: Agus Yudhoyono Lebih Unggul dari Jokowi, Apalagi Ahok
“Bukan tidak mungkin Foke (Fauzi Bowo) connection kembali mengeliat, electoral voternya hampir dipastikan bisa mengambil basis birokrasi dan pemilih pemula,” ucapnya.
Sylviana bisa dikatakan representasi PNS. PNS yang tidak puas atas rezim Jokowi-Ahok, atau Ahok-Djarot. Representasi kelompok perempuan berpotensi menangguk (vote getter) seperti basis pemula.
“Agus juga disukai emak-emak. Karena itu Agus-Sylviana adalah kandidat yang good loking,” seru Ipang.
Alasan ketiga, pasangan Agus-Sylviana diusung PKB dan PAN. Kemungkinan juga mendapat limpahan electoral dari ormas terbesar seperti NU dan Muhammadyah. Agus-Sylviana memiliki magnet electoral yang saling melengkapi sehingga mampu menggeser swing voter menjadi real voter.
Keempat, masih ujar Pangi lagi, basis pemilih Agus-Sylviana masuk via basis segmen pemilih pemula. Mewakil suara ibu-ibu dan anak muda.
Baca juga: Calon Pilgub DKI, Anies Baswedan Mohon doa dan Restu dari Warga Jakarta
“Pemilih pemula lebih senang sosok anak muda yang energik, biasanya preferensi pilihannya dipengaruhi oleh teman-temanya dan orang tuanya,” jelasnya.
Pangi juga mengingatkan, basis pemilih pemula tak bisa dianggap remeh, sebab ada sekitar 30 persen di wilayah DKI Jakarta.
Kelima, dalam dunia digital demokrasi (proxy war), Agus juga bakal didukung media mainstraim. SBY tentu akan mengeluarkan segala resource-nya, termasuk media. Sehingga financial fair play terbangun.
“Agus punya kanal dan didukung banyak media. SBY Komisaris Utama Trans Corp menaungi beberapa media seperti, Detik, Trans7, Trans TV dan CNN Indonesia. Pasti akan selalu mengusai ruang panggung opini dan memompakan citra diri positif Agus-Sylviana ke publik,” terang Pangi.
Baca juga: Tiga Calon Gubernur yang Tampan, Kharismatik, dan Memesona
Tak hanya itu, kedekatan CEO Jawapos, Dahlan Iskan dan SBY diyakini juga bakal tracing Agus.
Keenam, lanjut Pangi kemudian, pendekatan perilaku pemilih (voting behavioral). Jika mengacu pada data BPS, pemilih imigran Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk cukup besar.
“Bagaimana pun orang orang Jawa kental sekali akan darah kulturnya, mereka masih percaya akan konsep ramalan ratu adil atau kesatrio piningit,” imbuh Pangi.
Terakhir yang ketujuh, dalam kontestasi elektoral butuh amunisi modal logistic Pilkada dan Finansial yang kuat. Demokrat dan SBY diyakininya akan jor-joran meluncurkan amunisi untuk Agus. Logikanya, karir Agus sudah dipertaruhkan.
“Saya yakin seluruh kader demokrat bekerja keras dan all out habis bersatu memenangkan Agus-Sylviana,” ujarnya yakin.
Baca juga: Resmi, Penantang Ahok-Djarot adalah Agus Yudhoyono-Sylviana
Efek pigur SBY masih disukai masyarakat luas, otomatis bisa mendongkrak elektabilitas Agus. Tak bisa ditepiskan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan SBY masih tinggi.
“Dari faktor utama di atas, saya yakin pasangan Agus-Sylviana tidak begitu sulit membuat Ahok terjungkal, itu artinya ancaman serius bagi Gubernur Ahok,” tambah Pangi lagi.
Menurut Pangi lagi, putra sulung SBY itu generasi kedua dari penguasa paling potensial dibandingkan anak-anak Megawati, Surya Paloh, JK, Wiranto, juga Prabowo.
“Ini pertarungan besar, dibutuhkan modal politik, kelihaian, mahir, sense of politics. Ini pada akhirnya juga ada irisannya ke skema dan peta politik Pemilu 2019, satu rangkaian yang nggak boleh terputus,” demikian tutur Pangi. [Asmara Dewo]