
Pasar Beringharjo | Doc. Bintang Inspirasi
Asmarainjogja.id–Melewati macet berkepanjangan padat merayap. Berdesak-desakan, senggol sana-sini serasa tak dihiraukan oleh banyak pemakai jalan saat itu. Kiri-kanan orang terlihat sibuk, ada yang kerepotan memarkir motor dan mobil. Kadang-kadang juga tidak tertib, akibat ramainya yang memarkir kendaraan.
Ada pula yang saling bentak karena kendaraannya bersenggolan. Memang suasana saat itu membuat orang terburu-buru karena hari telah sore. Penjual kelontong dan pedangang kaki lima yang memarkirkan gerobak-gerobak jualannya di tepi jalan, gesit melayani pembeli berhubung sedang ramai.
Burung-burung gereja pun tak mau kalah, mengibaskan sayapnya mengudara di atas Pasar Beringharjo. Dan langit turut memeriahkan dengan warna kelabunya pertanda malam hampir tiba.
Sore itu sembari melanjutkan kegiatan yang telah kami rencanakan bersama, yang kebetulan bertepatan dengan hari libur. Waktu itu tangal merah, 7 Maret 2019. Kami kembali bertemu dalam mengasah skil kepenulisan di Bintang Inspirasi.
Bertempat di Pasar Beringharjo, yaitu salah satu pasar yang berada di Kota Yogyakarta. Tempat perbelanjaan ini mungkin tidak asing lagi di kalangan penduduk Kota Mataram Islam tersebut. Karena tempatnya yang sangat strategis dan berada di pusat kota yang bersentuhan langsung dengan salah satu ikon rekreasi fenomenal yaitu Malioboro.
Aku dan kawan-kawan Bintang Inspirasi berinisiasi sejenak berkeliling pasar guna mencari inspirasi yang pas untuk ide tulisan yang akan kami garap. Harapannnya dari hasil pesiar tersebut mendapatkan gagasan yang didukung dengan sudut pandang yang pas, sehingga menghasilkan sebuah artikel yang booming.
Sembari melihat-lihat apa yang bisa untuk objek tulisan kami, aku mulai memikirkan salah satu spot yang bisa dikupas, yaitu tempat jualan batik kota istimewa ini. Ya, kota ini memang terkenal dengan keistimewaannya.
Daster khas Kota Yogyakarta, itulah pilihan yang perlu kuuraikan dalam tulisan kali ini. Salah satu keunikan Pasar Bringharjo di pasar ini terdapat banyak macam barang-barang yang identik dengan budaya kota kesultanan, dari pernak-pernik khas Yogyakarta, hingga barang-barang umum yang bisa didapatkan. Semisal pakaian, tas, sepatu dan lainnya.
Mengenai daster Khas Yogyakarta, menarik sekali untuk diselami karena ada ciri khas yang sangat menarik. Daster di Pasar Beringharjo memiliki motif yang cukup memanjakan mata dengan berbagai macam fariasi modelnya, baik corak maupun kombinasi warna.
Ada yang bercorak batik dengan motif dedaunan, motif bunga-bunga, motif mahluk hidup, semisal burung, motif pohon dan berbagai motif lainnya dengan corak yang begitu mencirikan keindahan. Warnanya pula sangat banyak pilihan, dari warna merah, hitam, biru, kuning, hingga kombinasi berbagai warna tersebut.
Kalau kita masuk di gerbang Pasar Beringharjo lansung berhadapan dengan lapak-lapak pakaian batik khas ‘kota swapraja’ tersebut. Berjejer di kiri-kanan kita, dan berdempet- dempetan sepanjang ruas pasar.
Ternyata produksi daster di kota istimewa ini memang sengaja didesain sebagai pakaian wanita yang bermotif budaya, agar tetap melestarikan warisan kultur di Kota Mataram Islam tesebut. Desain yang dibuat cukup kreatif. Selain mampu menarik minat pengunjung karena variasi warna dan motifnya, juga memancing para wisatawan yang berasal dari luar kota untuk membelinya sebagai oleh-oleh.
Harganya juga cukup terjangkau, karena untuk sekelas harga daster jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Sebab untuk mendapatkan satu lembar daster indah bercirikan alam tersebut bisa didapatkan dengan harga Rp. 30.000 – 35.000.
Tentunya harga itu cukup murah-meriah untuk sekelas pakaian wanita berupa daster batik. Apalagi untuk masyarakat Indonesia timur, sebab harga di timur Indonesia terbilang cukup mahal. Dan sangat menguntungkan untuk dijual lagi di daerah sana.
Apalagi kalau beli grosiran, tentunya harga yang diberikan oleh penjual lebih miring. Ini sangat menjadi peluang untuk para pedagang yang ingin membuka pasar di ‘negeri terbit mentari’ itu. Maka daster dan batik Jogja Menjadi salah satu pilihan bisnis terbaik.
Sebenarnya aku bukan baru kali ini berkeliling di Pasar Beringharjo. Sudah beberapa kali datang, bahkan berbelanja pakaian, juga membeli cinderamata berupa pernak-pernik. Bahkan sudah sering kali aku datang untuk belanja daster di Pasar Beringharjo untuk membeli daster buat ibu.
Seiring dengan perjalanan, aku beberapa kali ke tempat perbelanjaan oleh-oleh ini, cukuplah memberikan sedikit pengamatan yang menarik. Dan juga perlu mengupas terkait daster di pasar yang berada di salah satu pusat Kota Yogyakarta.
Bagi para pengunjung atau pembisnis yang mau bergerak diusaha pakaian wanita, kiranya perlu mampir di pusat keramaian kota Mataram Islam tersebut. Sebab di pasar ini berbagai fashion wanita bisa ditemukan, terutama pakaian rumahan semacam daster.
Mengingat pasar daster ketika dijual kembali ke daerah timur Indonesia ini sangat berpeluang. Harga yang ditawarkan di sini bisa dibilang terjangkau dan tatkala dijual kembali di Sulawesi, Papua, Maluku, tentunya nilai harganya akan berkali-kali lipat. Inilah yang saya sebut sangat potensial untuk peluang bisnis.
Jadi jangan lupa saat melancong ke daerah Sultan Agung ini sebaiknya jangan lupa jalan-jalan ke Pasar Beringharjo untuk memanjakan mata dan membeli buah tangan. Apalagi kalau yang ingin berbisnis pakaian, tentunya pasar ini menyediakan peluang yang cukup signifikan terutama di bidang perdasteran.
Penulis: Faisal PS, anggota Komunitas Menulis Bintang Inspirasi
Baca juga tulisan Faisal PS lainnya: