Home Berita Kata Jerinx Agama Teori Konspirasi, Ini Bantahan Lengkap Ahmad Dhani

Kata Jerinx Agama Teori Konspirasi, Ini Bantahan Lengkap Ahmad Dhani

9 min read
1
0
399
Ahmmad Dhani | Flickr, Adi 69

Asmarainjogja.id-Ahmad Dhani mengaku Covid-19 adalah bagian konspirasi dunia. Tapi ketika seseorang menyebut bahwa agama itu adalah konspirasi, Dhani merasa jengkel dengan pernyataan seperti itu. Darah muda pentolan band Dewa 19 kembali kembali mendidih.

Sebagaimana diketahui seseorang yang dimaksud Dhani adalah adalah Jerinx SID. Saat menjadi narasumber konspirasi Covid-19 di acara Kompas TV yang dipandu Aiman Witjaksono, Jerinx mengaitkannya ke persoalan agama.

“Agama juga merupakan teori konspirasi karena tidak bisa dibuktikan secara faktual. Semua berdasarkan katanya-katanya,” tutur Jerinx memulai pembahasan Covid-19, Kamis, 7 Mei 2020.

Alasan lelaki bernama asli I Gede Ari Astina itu menghubungkan teori konspirasi dengan agama, “Agar pikiran kita lebih luas lagi, dan tidak menganggap terori konspirasi itu halusinasi,” ujarnya.

Menurut Dhani tidak pantas seseorang mengatakan seperti itu.

“Agama bukan untuk main-main. Agama sesuatu yang serius, maka dari itu para pendiri bangsa kita menempatkan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Bukan pada sila kelima. Karena pendiri negeri ini sebagian besar Muslim, dan sebagian besar ulama,” kata Dhani di channel YouTubenya, Video Legend.

Baca juga:

Antara Pahlawan dan Transpuan, Belajar dari Kasus YouTuber Ferdian Paleka

Berdamai Menurut Tereliye dan Jokowi, Mana yang Konsisten?

Ketika Putri AHY Jadi Objek Olokan Denny Siregar

Selanjutnya Dhani mengisahkan Saydina Ali Rhadiyallahu Anhu.

“Ketika Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalaam Isra’ Mi’raj, ada yang percaya, ada yang tidak percaya. Bahkan ada yang nyinyir,” Dhani memulasi kisah itu.

Lanjut Dhani lagi, “Seorang Yahudi berkata ‘Hai, Muhammad! Katanya kau terbang dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam hitungan detik. Kemudian terbang dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, katanya bertemu Allah, bertemu Tuhan’”.

“Yahudi itu melanjutkan, ‘Sekarang saya mau bukti, coba angkat kaki kirimu!’ Nabi Muhammad pun mengangkat kaki kirinya. Lalu Yahudi itu pun menyuruh mengangkat kaki kanan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad pun mengangkat kaki kanannya, dan terjatuh.

Yahudi itu pun tertawa terbahak-bahak, ‘Katanya bisa time travel, katanya bisa naik pesawat dengan kecepatan cahaya. Orang mengangkat kaki saja jatuh. Mana penjelasanmu?!’ Nabi Muhammad menjawab, ‘Aku tak bisa menjelaskan, biar Ali yang menjelaskan’.” Dhani melanjutkan kisah Saydina Ali tersebut.

“Yahudi itu pun akhirnya mendatangi Saydina Ali RA, ‘Hai, Ali! Saya barusan bertemu Muhammad. Katanya dia baru Isra’ Mi’raj. Katanya dari Majidil Harom ke Masjidil Aqsa. Dari masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, bertemu Tuhan. Tapi ketika saya suruh mengangkat kaki kiri lalu kanan, dia terjatuh. Dia itu penipu besar. Dia itu konspirasi!’

Lalu Saydina Ali tidak banyak omong, dia angkat pedangnya, Yahudi itu terbelah jadi dua. Ini adalah kisah yang jarang diceritakan oleh umat Muslim atau ustadz-ustadz di Indonesia,” tutup Dhani menyudahi kisah sahabat nabi tersebut.

“Itulah kisah di mana agama tidak bisa dianggap main-main. Boleh main-main dengan agama, tapi jangan di Indonesia, di Amerika, di Inggris. Karena Indonesia dibangun oleh para ulama yang merelakan Pancasila kepada bangsa Indonesia. Maka dari itu sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,” Dhani menguatkan argumennya.

Kemudian Dhani menjelaskan konspirasi. Dia mengambil contoh Twin Tower yang dibom pada 9 September 2001 lalu, “Gedungnya rontok. Saat kita pertama menonton itu, kita percaya. Media internasional memberitakan bahwa itu dilakukan oleh teroris Muslim. Kita percaya karena semua media memberitakan. Tapi lambat laun orang Amerika sendiri tidak percaya,” ujar Dhani.

Seniman berkepala plontos itu pun melanjutkan, “Teori konspirasi itu harus bisa dibuktikan dengan akal sehat. Misalnya banyak insinyur mengatakan tidak mungkin pesawat itu ada di atas gedung, lalu gedungnya roboh seperti dibom. Gedung roboh seperti itu hanya bisa dibom, ini tidak mungksin secara teori fisika, civil engineering. Harusnya pesawat itu jatuhnya tidak ke bawah.”

Dhani menegaskan bahwa setiap konspirasi pasti ada kejanggalan. Lalu dia menambahkan  setiap konspirasi pasti ada yang diuntungkan.

“Setiap konspirasi pasti ada yang mengambil keuntungan. Misalnya ada yang berteori Covid-19 ini adalah konspirasi. Lalu kita lihat adakah yang mengambil keuntungan dari dampak pandemi ini? Maka jika ada, kita patut curiga ini adalah konspirasi.

Siapa lagi yang mengambil keuntungan pada Twin Tower? Tentunya para pedagang senjata, mafia senjata. Karena dengan Twin Tower dibom, akhirnya parlemen Amerika menyetujui Amerika berperang dengan Iraq, dengan Afganishtan. Karena dianggap sebagai persembunyian para teroris. Amerika bisa mengacak-ngacak, bisa menjajah secara legal negara berdaulat seperti Iraq.” Ujar Dhani.

“Yang pastinya dirugikan umat Islam. Semua cap jelek diberikan kepada uma Islam. Islam dibilang agama teroris, Islam dibilang agama intoleran, dan lain-lain.” jelas Dhani.

Dhani menegaskan lagi bahwa konspirasi itu harus ada yang mengambil keuntungan, harus ada kejanggalan-kejanggalan. Begitu juga dengan Covid-19, menurunya itu tidak alami. Dhani juga mengaku sering berdiskusi dengan temannya yang S3 Teologi. Jadi mereka mendiskusikan Covid-19 tidak asal berbicara, harus punya basic data yang kuat.

“Tinggal kita lihat nanti, peristiwa Covid-19 ada tidak yang mengambil keuntungan? Kalau ada yang mengambil keuntungan, kita patut mencurigai adanya konspirasi,” kata Dhani.

Terakhir Dhani kembali menyinggung pernyataan Jerinx bahwa agama adalah teori konspirasi, “Nah, sekarang agama. Ada tidak yang mengambil keuntungan dari agama?”. [Asmara Dewo]

Baca berikutnya: Inilah Cara Jerinx Menguraikan Teori Konspirasi Covid-19 di Kompas TV

Review Obat Jerawat Medi-Klin TR setelah 2 hari pemakaian
Load More Related Articles
Load More By admin
Load More In Berita

One Comment

  1. […] Kata Jerinx Agama Teori Konspirasi, Ini Bantahan Lengkap Ahmad Dhani […]

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *