Home Travel Berbagi Pengalaman ke Karimunjawa dan Info Lengkap Biaya Perjalanan

Berbagi Pengalaman ke Karimunjawa dan Info Lengkap Biaya Perjalanan

14 min read
0
0
143
Kolase foto Karimunjawa
Kolase foto Karimunjawa | Foto Nur Rohman, Asmarainjogja.id

Asmarainjogja.id-Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan, akhirnya kami memutuskan untuk liburan akhir tahun 2022 ke Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kami berangkat dengan perjalanan mandiri tanpa menggunakan agen perjalanan wisata. 

Pertimbangan kami karena perjalanan mandiri akan lebih asyik, seru dan tentu saja lebih hemat. Kami membuat list segala kebutuhan untuk 4 orang selama sekitar sepekan di Karimunjawa. Mulai biaya transportasi, biaya penginapan, makan, retribusi, dan biaya-biaya sewa lainnya. 

Kami berangkat dari Yogyakarta, perjalanan menuju ke Jepara memakan waktu sekitar 6 jam lewat jalur darat menggunakan kendaraan roda dua. Perjalanan Jogja-Jepara menghabiskan sekitar 10 liter bensin pertalite per motor. 

Keberangkatan dimulai pada Sabtu pukul 06.00 WIB dan sampai di Jepara sekitar pukul 12:00 di rumah salah satu teman kami. Kebetulan teman kami asli orang Jepara, dan kami istirahat semalam di rumahnya. Untuk melanjutkan perjalanan ke Karimunjawa kami harus lewat jalur air melalui Pelabuhan Kartini. 

Keesokan harinya, tepat pukul 05:30 WIB kami menuju Pelabuhan Kartini yang memakan waktu sekitar 50 menit. Biasanya Kapal Ferry berangkat pukul 07:05 WIB, namun jadwal keberangkatan Kapal tersebut sewaktu-waktu bisa berubah, menyesuaikan dengan cuaca. 

Berikut ini tarif harga tiket kapal, tiket Kapal KMP Ferry Siginjai, Dewasa : Rp150.000 (VIP), Dewasa : Rp120.000 (Ekonomi), Anak-Anak : Rp60.000, Sepeda motor : Rp80.000, dan Mobil : Rp875.000. 

Sedangkan untuk tarif harga tiket kapal KMC EXpress Bahari; Executive : 230.000/one way, VIP : 250.000/one way, Business/Penduduk Karimunjawa: 130.000/one way, dan Infant : 40.000/one way.

Selain hemat biaya dan karena perjalanan mandiri tidak terlalu tergesa-gesa, kami memilih menggunakan Kapal Feri Siginjai. Perjalanan kami memakan waktu sekitar 4-5 jam, sekitar pukul 12:00 WIB kami tiba di Dermaga Karimunjawa dan kami langsung dijemput oleh salah satu teman kami asli orang Karimunjawa yaitu Mas Gono. 

Mas Gono adalah teman atau kenalan dari teman kami yang dulu pernah KKN di Karimunjawa. Selanjutnya kami diantarkan di penginapan pertama dekat dengan alun-alun Karimunjawa untuk istirahat dan menaruh barang-barang bawaan. Di penginapan ini kami cuman sehari, karena besok kami akan pindah penginapan yang lebih dekat dengan beberapa tempat wisata tujuan.  

Setelah selesai menaruh barang, mandi, dan beres-beres, kami langsung menuju ke Pantai Bobby. Salah satu pantai yang banyak direkomendasikan untuk dikunjungi pada saat sore hari, karena di pantai in sunsetnya bagus. 

Namun sayang, pada saat kami kunjungi cuaca sedang mendung, gerimis dan tidak ada sunset. Retribusi di Pantai ini Rp.10.000/orang dan bisa mengunjungi ke pantai ini sebanyak dua kali.

Baca juga:

Serunya Mendaki Gunung Padang dan Misteri Kuburan Siti Nurbaya

Sidebuk-Debuk, Wisata Pemandian Air Panas yang Melegenda

Pemandian Wisata Alam Batu Busuak “Obat” Panasnya Kota Padang

Pantai Bobby, Karimun Jawa
Pantai Bobby | Foto dokumen pribadi

Hari kedua kami melanjutkan perjalanan sesuai dengan list yang telah kami buat, yaitu Pantai Legon Lele. Kenapa pantai ini menjadi salah satu tempat yang kami kunjungi? Karena jika melihat foto-foto di Google pantai ini terlihat bagus.

Namun setelah kami sampai di lokasi, pantai tersebut tidak sesuai seperti apa yang di foto. 

Bibir pantai ini dipenuhi dengan sampah, air lautnya kotor berwarna kehitaman, dan tercium bau busuk yang sangat menyengat di sekitar pantai. Tidak bertahan lama, kami pun bergeser ke Bukit Love yang memiliki tugu ikonik Karimunjawa.

Di bukit ini kami dimintai retribusi Rp. 15.000/orang. Jika sudah naik ke bukitnya, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan indah di sekitar Karimunjawa, bahkan beberapa pulau kecil bisa kita lihat. Tak lupa kami pun mengabadikan momen ini untuk foto wefie di tugu ikonik.

Tugu ikonik Karimunjawa
Foto bersama di Tugu Karimunjawa | Foto dokumen pribadi

Setelah itu kami melanjutkan perjalan ke Pantai Alano, di Pantai ini mata kita akan disuguhi dengan keindahan pantainya. Dan bibir pantai yang dipenuhi dengan deretan kapal atau perahu nelayan yang sedang parkir. Di pantai ini kebetulan sepi dan tidak ada pengunjung, sehingga kami tidak membayar retribusi. 

Tidak jauh dari Pantai Alano, kami menyempatkan mampir ke Pantai Annora, retribusi di pantai ini Rp.5000/orang dan parkir motor Rp.2000/motor. Jika main ke pantai ini, jangan lupa naik ke bukitnya, dijamin mata teman-teman akan dimanjakan dengan keindahan pulau-pulau kecil dan kejernihan air laut yang terlihat dari ketinggian. 

Berikutnya rute perjalanan kami menuju ke Pantai Tanjung Gelam. Jika teman-teman selalu melihat foto ikonik pohon kelapa miring di Karimunjawa, disinilah tempatnya. Entah kebetulan atau tidak, lagi-lagi di pantai ini tidak ada pengunjung selain kami, sehingga kami masuk tanpa halangan dan tentu saja tanpa retribusi alias GRATIIIS, haha… 

Dari beberapa pantai yang kami kunjungi, di pantai inilah kami cukup lama berhenti dan menikmati angin sepoi-sepoi pinggir pantai sambil memakan tempe mendoan dan minuman es kelapa muda suguhan ibu kantin yang sedang berjualan.

Baca juga:

Backpackeran saat Honeymoon dari Pulau Samosir ke Berastagi

Cerita Seru Honeymoon Boru Nasution Pertama Kali ke Danau Toba

Kebun Teh Sikatok: Panorama, Keramahan, dan Pelayanan yang Memanjakan Wisatawan

Kelapa miring Karimunjawa
Pohon Kelapa Miring yang Ikonik di Pantai Tanjug Gelam | Foto dokumen pribadi

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 18.05 WIB dan kami disamperin Mas Gono untuk diantarkan ke penginapan kedua. Jarak penginapan kedua dari pantai ini lumayan jauh dan memakan waktu perjalanan sekitar  sejam. Akhirnya kami sampai di tempat penginapan kedua dekat dengan rumah Mas Gono, kami pun beres-beres memindahkan barang bawaan dan mandi. 

Setelah itu kami pun makan malam dan diajak Mas Gono untuk bertemu dengan salah satu tokoh masyarakat yang peduli dengan lingkungan Karimunjawa, yaitu Bang Jack. Suguhan kopi hitam hangat menemani keseruan diskusi kami tentang kondisi Karimunjawa saat ini sampai larut malam. 

Keesok harinya kami melanjutkan perjalanan wisata air ke penakaran ikan hiu. Ternyata kami salah rute, harusnya penakaran hiu kita kunjungi kemarin, karena lebih dekat dengan tempat penginapan pertama. Namun kami tetap nekat kesana dan sampailah kita ke lokasi. Biaya normalnya 30 ribu per orang, namun karena sepi dan beberapa ikan hiu sudah tidak ada lagi kami hanya dimintai uang Rp.50.000 untuk empat orang.

Penangkaran hiu di Karimunjawa
Penakaran hiu | Foto dokumen pribadi

Sekitar jam 12 siang kami melanjutkan perjalanan kembali ke Pulau Kecil yang dijadikan tempat snorkeling kami. Setelah sampai kami memakai perlengkapan yang sudah disewa dan mulai menjelajahi keindahan alam bawah laut Karimunjawa. Luar biasa, mata kami dimanjakan dengan keindahan ekosistem laut Karimunjawa, ikan-ikannya dan terumbu karang. Tidak heran jika banyak orang yang merekomendasikan untuk berlibur ke Karimunjawa. 

Baca juga:

Ini Fenomena Wisata Nampan Sukomakmur di Magelang, Ngab!

Berikut 7 Tips ke Wisata Nampan Sukomakmur yang Lagi Hits di Magelang

Karanglaut di Karimunjawa
Terumbu karang di Karimunjawa | Foto dokumen pribadi

Setelah puas menikmati alam bawah laut kami pun bergegas pulang melanjutkan rute terakhir untuk menikmati sunset di Pantai Laendra. Laendra salah satu pantai yang sunsetnya bagus sekali. Matahari tenggelam, menandakan kami pun juga harus pulang ke penginapan untuk mandi dan beristirahat untuk perjalanan pulang besok. 

Dan keesokan harinya, kami pun berpamitan dengan Mas Gono dan warga sekitarnya menuju ke Jepara dan dilanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. 

Bagi teman-teman yang berminat ingin liburan ke Karimunjawa, berikut rincian biaya yang harus dipersiapkan, biaya-biaya dibawah ini berdasarkan pada pengalaman kami, bisa saja berbeda dengan yang lainnya. 

Berikut rinciannya: 

Transportasi 

Bensin untuk satu motor sekitar Rp. 300.000/berangkat dan pulang. 

Tiket kapal ferry sekitar Rp. 92.500/orang dan tiket motor Rp. 65.000/motor (untuk sekali keberangkatan)

Penginapan 

Rp. 150.000- Rp. 200.000/malam. Bisa digunakan 1 atau 2 orang. Namun kebetulan kami dapat harga yang sesuai dengan budget kami. (Berkat orang dalam atau teman, hehe) 

Makan 

Rp. 15.000 – Rp.20.000/makan/orang. Tinggal kalian kalikan saja berapa kali kalian makan. Dan tentu harga tersebut bisa beda-beda ya teman, tergantung dari selera dan menu yang kalian makan.  

Retribusi Tempat Wisata 

Rata-rata tempat wisata yang kami kunjungi itu retribusinya Rp. 5.000 – Rp. 15.000/tempat wisata, bisa juga gratis jika kalian beruntung.  

Biaya sewa 

Sewa kamera untuk snorkeling Rp.100.000/hari 

Perlengkapan snorkling Rp. 40.000/orang

Kapal untuk snorkling Rp. 800.000/team 

Rincian biaya di atas berlaku bagi perorangan dan ada juga yang kelompok, dan tentu sesuai dengan tempat wisata yang kami kunjungi. Hal itu bisa saja berbeda jika tempat tujuan wisata yang ingin teman-teman kunjungi berbeda.  

Nur Rohman
Penulis: Nur Rohman, Advokat yang senang jalan-jalan

Baca juga:

Petualangan Berkesan ke Curug Lawe di Lereng Gunung Ungaran

Sebelum Berangkat, Ini 10 Tips Bertualang ke Curug Lawe

Nepal Van Java Magelang, Wisata Baru yang Viral di Gunung Sumbing 

 

Load More Related Articles
Load More By admin
Load More In Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *