Home Uncategorized Opini Pro Kontra Dicabutnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 terhadap Ekopol dan Sosial

Pro Kontra Dicabutnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 terhadap Ekopol dan Sosial

6 min read
0
0
59
Dicabutnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 terhadap Ekopol dan Sosial
Dicabutnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 terhadap Ekopol dan Sosial |Asmarainjogja.id

Asmarainjogja.id-Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pencabutan itu setelah digelarnya pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023).

Meskipun Ketua Umum PSSI berjuang mempertahankan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tetapi Indonesia harus tunduk pada keputusan FIFA yang membatalkan ajang sepakbola tersebut di tanah air. Hal ini berangkat dari penolakan berbagai kalangan mengenai kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan di Indonesia tersebut.

Berbagai sanksi harus siap dihadapi oleh Indonesia. Seperti PSSI kemungkinan akan dibekukan oleh FIFA, kecaman dari dunia internasional, hingga Timnas Indonesia tak diizinkan mengikuti turnamen internasional. Hal ini tentu sangat berat, mengingat beberapa saat yang lalu, Timnas Indonesia senior bisa tembus Piala Asia 2023 setelah absen dari ajang tersebut sekitar 17 tahun lamanya.

Dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sendiri memiliki pro dan kontra terhadap status ekonomi politik dan sosial Indonesia. Dari sisi pro, dicabutnya Indonesia sebagai tuan rumah, pemerintah dapat mengurangi beban anggaran dan mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain yang mendesa. 

Terutama mengenai keamanan dan mendalami kasus yang terjadi di Kanjuruhan, Oktober 2022 lalu. Sebab hal ini juga merupakan salah satu pertimbangan yang diambil oleh FIFA sebelum mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut.

Selain itu, pemerintah dapat fokus pada pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya yang lebih penting bagi masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi Indonesia. Dari sisi keamanan, dengan dicabutnya status ini, maka risiko keamanan, kesehatan, dan kerusuhan dapat dihindari dan keamanan negara tetap terjaga.

Namun, dari sisi kontra, Indonesia akan kehilangan peluang bisnis dan promosi untuk negara. Karena Piala Dunia U-20 akan membawa banyak wisatawan dan media internasional ke Indonesia. Selain itu, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dapat meningkatkan prestise nasional dan citra positif Indonesia di mata dunia. 

Sehingga dicabutnya status ini, Indonesia kehilangan kesempatan memperbaiki citra internasionalnya dan meningkatkan kepercayaan dunia terhadap kemampuan Indonesia sebagai tuan rumah. 

Terakhir, Indonesia akan kehilangan dampak ekonomi positif dari acara ini, termasuk dalam sektor pariwisata, perhotelan, dan makanan dan minuman.

Kejadian ini dimulai dari beberapa kalangan yang menolak masuknya pemain Timnas Israel ke dalam negara Indonesia, salah satunya adalah Gubernur Bali, Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Keduanya berargumen bahwa mereka menolak kedatangan Timnas Israel untuk mendukung kemerdekaan Palestina sesuai amanat Presiden RI pertama, Soekarno. Ganjar menyatakan bahwa ia sudah meminta panitia untuk tetap menyelenggarakan Piala Dunia tanpa Timnas Israel di Indonesia.

Dan menambahkan bahwa FIFA World Cup U-20 bisa tetap dilaksanakan tanpa mengorbankan komitmen pendiri bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina. Koster juga menyampaikan hal serupa dengan alasan penjajahan atas Palestina.

Dapat diingat bahwa Ganjar saat ini sedang digadang-gadangkan akan naik ke posisi Calon Presiden pada pemilu 2024 nanti. Sehingga dengan adanya statement ini membuat elektabilitas Ganjar dapat merosot jauh dikarenakan para pemuda pecinta sepakbola yang memilih untuk golput dibandingkan harus memilih salah satu dari pasangan calon presiden nanti. 

Ini dapat dilihat dari berbagai komentar netizen di Facebook, Instagram maupun Twitter yang sebagian besar mengarah ke makian serta penolakan terhadap Ganjar, Wayan, maupun pihak-pihak yang menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia.

Dengan ini, FIFA sendiri menyatakan tuan rumah yang baru akan diumumkan segera dan memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidak berubah. Begitupun dengan potensi sanksi dari FIFA terhadap Indonesia yang akan diputuskan pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu, terdapat berbagai pro dan kontra terhadap apa yang telah terjadi saat ini, terlebih dalam kondisi ekonomi, politik, dan sosial Indonesia. 

Penulis: Abdul Hafid Subedi, seorang IT yang menikmati permainan Timnas Indonesia

Baca juga artikel Hafid lainnya:

Sindiran James Cameron terhadap Penggusuran Masyarakat Adat melalui Film Avatar

 

Load More Related Articles
Load More By admin
Load More In Opini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *