Asmarainjogja.id-Bagi yang pernah menjalani hubungan dengan pengalaman buruk, tentu mengalami patah hati. Patah hati ini mungkin dikhianati pasangan, ditinggal karena memilih orang lain, atau boleh jadi cinta yang belum sempat diungkapkan. Mungkin juga patah hati karena orang yang dicintai itu telah meninggal. Sehingga menyisakan luka yang begitu dalam bagi yang ditinggalkan.
Karena itu pula di antara pasangan yang meninggal duluan, orang yang ditinggal dalam waktu tidak begitu lama akhirnya menyusul. Ya, karena patah hati tak hanya menyerang psikis saja, tapi juga organ-organ vital pada manusia. Kasus seperti ini sering terjadi di lingkungan kita, namun terkadang hanya menyorot soal fisiknya saja, tanpa mendalami latar belakang psikisnya.
Untuk menjabarkan bagaimana patah hati ini bekerja menyerang seseorang, khususnya kaum pria yang sulit move on, penulis mengutip dari berbagai sumber. Tentu saja penulis mengutip dari situs terpercaya dan pakar psikolog terkemuka. Sehingga artikel ini bisa jadi informasi atau refrensi bagi yang mengalami patah hati atau ingin membantu korban yang mengalaminya.
Mengutip Kumparan.com, dalam artikel yang ditulis oleh psikolog Guy Winch di Psychology Today, ia mengatakan kalau patah hati juga memengaruhi otak. Ternyata reaksi otak kita ketika patah hati sama seperti otak ketika seorang pecandu kokain dan opium sedang sakau.
Dampak dari patah hati kepada otak sangat luar biasa, hingga memengaruhi cara kita berpikir. Sama seperti pecandu yang sedang sakau, sulit bagi mereka untuk berpikir dengan baik. Selain itu tidak ada batas waktu tertentu berapa lama kita akan merasakan efek dari patah hati. Efeknya bisa dirasakan selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan beberapa tahun.
Nah, penjelasan itu membuktikan kenapa seseorang yang sedang patah hati terkadang bersikap konyol. Bahkan yang lebih ekstrem lagi berani melukai tubuhnya sendiri. Dan kita tahu ternyata pada titik seperti itu otaknya sudah tidak normal lagi. Sebagaimana pecandu yang kehilangan akal sehatnya.
Psikolog klinis Ramani Durvasula, mengutip Liputan6.com dari Glamour, mengatakan suasana hati orang yang patah hati itu campur aduk mulai dari sedih, ragu, dan marah. Bahkan pada hubungan yang lama dan serius patah hati bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Sehingga butuh waktu untuk bisa beralih dari perasaan sedih patah hati.
Coba perhatikan orang-orang di sekitar kita yang sedang patah hati, kita bisa melihat dengan sikapnya yang berubah-ubah. Bisa marah secara tiba-tiba, sampai membentak, memaki, tanpa sadar dengan siapa dia berhadapan. Uniknya setelah kembali sadar, dia menyesal sampai tergugu menangis. Dan mengulanginya lagi di kemudian hari
Mengutip Detik.com, menurut Naomi Eisenberger, Ph.D, dari University of Californai, orang yang patah hati cenderung tidak enak makan. Tidak hanya itu, patah hati juga menyebabkan tubuh lebih ‘rapuh’ sehingga lebih mudah terkena flu, filek, atau demam.
Boleh jadi seorang remaja atau pun yang sudah dewasa wajahnya selalu muram, tidak selera makan, dan menjadi kurus. Dan akhirnya jadi saki-sakitan, itu karena patah hati pada level yang cukup berbahaya. Karena jika itu berlanjut bisa memengaruhi penyakit lainnya. Ini bisa lebih parah lagi pada saat pandemi Covid-19, karena virus ini menyasar orang-orang yang imunnya lemah.
Baca juga:
Berdasarkan Studi, 14 Alasan Inilah Seseorang Menolak Menikah
Tak Hanya Patah Hati, Menulis Juga Efektif Mengobati Trauma
Patah Hatinya Seorang Pria
Menurut Craig Morris, peneliti dari Universitas Binghantom, Amerika Serikat, putus cinta memang bisa membuat seorang wanita merasakan rasa sakit emosional yang lebih parah dari pria. Tetapi, sifatnya hanya sementara. Hal itu terlihat secara emosional dan jasmaniah.
Akan tetapi, setelah memasuki masa-masa sulit itu wanita bisa pulih, baik emosi dan jasmaniah secara utuh. Bahkan, mereka bisa berkembang menjadi lebih dewasa dan kuat. “Sederhananya, wanita bisa berevolusi dengan lebih baik ketimbang pria setelah putus hubungan,” ujar Craig Morris. Tulis Merdeka.com mengutip Dayli Mail.
Di sisi lain, evolusi pria membuat mereka lebih perduli tentang kompetisi mendapat perhatian dari wanita ketimbang terus ‘galau’ setelah putus. Oleh sebab itu, meskipun kehilangan sosok wanita pendamping yang sangat ‘berkualitas’ dan dicintai, mereka mungkin terlihat biasa.
“Pria akan sangat merasa kehilangan dalam waktu yang lama, namun rasa kehilangan itu akan memudar saat dirinya merasa harus ‘berkompetisi’ lagi untuk mendapat pendamping lain,” lanjut Craig.
Celakanya, penelitian itu menunjukkan bila seorang pria tidak akan pernah benar-benar sembuh dari rasa sakit patah hati selamanya. Tidak seperti wanita, yang berevolusi secara mental dan pikiran, pria hanya ‘move on’ saja tanpa ada ‘closur’ atau jawaban pasti yang bisa menutup rasa kehilangan mereka.
“Pria memang harus segera mencari pengganti setelah kehilangan, tetapi hal terburuknya, mereka masih terus berpikir bahwa wanita yang sudah hilang tidak akan pernah tergantikan,” kata Craig.
Mengejutkan, juga tak disangka. Inilah jawaban yang bisa menguak kenapa pria sampai pada usia tua belum juga menikah. Atau malah jadi tak mau menikah, ada masalah hatinya yang belum selesai. Mungkin hatinya belum bisa menerima kenyataan yang sesungguhnya, mungkin juga menerima, tapi dengan caranya sendiri. Dan itu tidak ada orang lain yang tahu.
Mengutip laman halodoc.com, alasan pria lebih sulit move on sebagai berikut:
1. Pria lebih tertutup dengan perasaannya
Salah satu penyebab pria lebih sulit move on setelah putus adalah perasaannya yang terbilang lebih tertutup. Dan menyimpan rasa sedihnya sendiri yang akhirnya lebih sulit untuk move on.
2. Pria lebih sulit memulai hubungan baru
Pria kerap tidak memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. Selain itu, trauma setelahnya juga dapat membuat lebih sulit melupakan apa yang sudah dilaluinya.
3. Wanita yang diidam-idamkan selama ini
Mantan pasangannya adalah tipe wanita yang diidam-idamkannya selama ini. Wanita ini telah mewakili segalanya dari segi fisik dan sifat bawaannya. Mungkin saja sang pria telah berusaha persiapkan diri berkomitmen serius. Walau begitu, kenyataannya tidak sesuai rencana sehingga lebih sulit untuk melupakan kenangan yang pernah terjadi.
Tampaknya wanita itu ‘misteri’ yang sulit ditebak, tapi dari ulasan ini membuktikan bahwa pria lebih ‘misteri’ lagi. Sulit menerka ketika dia mengalami patah hati. Jadi hati-hati agar jangan sampai patah hati, karena jika sampai sakit hati, sulit sekali sembuhnya. Terutama bagi pria yang sensitif dengan segala perasaannya.
Penulis: Asmara Dewo, bersua di dunia maya melalui akun IG @asmaradewo
Baca berikutnya: Inilah Alasan Seseorang yang Ditinggal Menikah Sulit Move On
@asmarainjogja Jembatan di Pulau Kalong yang Berbahaya. Jangan ditiru, guys! ##JembatanPulauKalong ##PulauKalong ##PantaiSinden ##FYP ##AsmarainJogja ##Travelling ##journey
♬ original sound – Asmara in Jogja
Lima Cara Efektif Memulai Hidup Minimalis - Asmara in Jogja
Mei 8, 2020 at 1:04 pm
[…] Berdasarkan Penelitian, Pria Sulit Move On dari Patah Hati […]
Ternyata Inilah Lima Rahasia Manfaat Berberes-beres Rumah yang Jarang Diketahui - Asmara in Jogja
Mei 13, 2020 at 7:56 am
[…] Berdasarkan Penelitian, Pria Sulit Move On dari Patah Hati […]
Terhindar dari Saudara Nyinyir, Ini 5 Hikmah Terbesar Tidak Kumpul Keluarga saat Lebaran - Asmara in Jogja
Mei 25, 2020 at 5:29 am
[…] Baca berikutnya: Berdasarkan Penelitian, Pria Sulit Move On dari Patah Hati […]
Biarkan Saja! Ini 5 Panggilan yang Nggak Perlu Dijawab, karena Mungkin Berbahaya - Asmara in Jogja
Mei 27, 2020 at 8:55 pm
[…] Berdasarkan Penelitian, Pria Sulit Move On dari Patah Hati […]